JOEHOOGI.COM - Ya Gusti, aku takut dengan amarah takdirmu. Kau rubah desau angin menjadi topan. Kau ganti alun riak menjadi tsunami dan air bah melongsorkan setiap pemukiman dan ladang kami.
Ya Gusti, aku takut dengan amarah takdirmu. Kedaulatan masa depanku menjadi pucat pasi oleh gerah amarahmu ketika jasad-jasad tergeletak di sana-sini di antara puing dan luluh lantak bangunan sementara air mata tumpah ruah meminta belasiba sembari namamu disebut berulang-ulang.
Ya Gusti, aku takut dengan amarah takdirmu. Apakah amarahmu ini balasan setimpal dari akibat peningkatan secara masif, struktural dan sistemik dari eksploitasi alam raya dan para habitatnya? Wallahu Alam.