JOEHOOGI.COM - Dua puluh tiga tahun dia bertahan menemaniku sebagai sahabat terbaik dalam hidupku. Mengisi setiap ruang kehidupan. Merajut lelah perjalanan. Menelan setiap perbedaan menjadi cita rasa pengertian. Suka dan duka adalah permainan yang paling mengasyikkan. Jika cinta adalah lentera keabadian maka dibutuhkan ujian pembuktian.
Celoteh bathinku tidak pernah diam ngeyel tersungkur memohon, ya Allah ya Rabbi sang Maha Pencipta Kehidupan hamba terima ujian sebagai peringatan. Semoga badai yang menimpa hamba dapat cepat berlalu.
Sembilan puluh enam jam lamanya dia masih terlelap dalam tidurnya dan sementara suara berita di televisi yang tergantung di ruang tunggu masih saja kudengar berisik tentang kegaduhan para anak bangsa sendiri akibat perbedaan warna keyakinan tidak lagi sebagai rahmatan lil'alamin.
Hanya airmata nyaris terkuras habis yang bisa kuberikan. Hanya doa permohonan bertubi-tubi yang bisa kupanjatkan dibalik tirai jendela kaca iccu.
Celoteh bathinku tak pernah diam ngeyel tersungkur memohon, ya Allah ya Rabbi sang Maha Pencipta Kehidupan bangunkan dia dari tidur lelapnya sebab sudah sembilan puluh enam jam dia terlelap enggan menyapa hari.
Sabtu empat Pebruari ketika senja telah dibalut malam,seorang perawat iccu memanggilku mengabarkan kondisi terburuk dari pasien. Konon langkah upaya medical dilakukan agar takdir dapat segera ditunda.
Kecemasanku bergolak di semua sudut ruangan tanpa daya apa yang harus aku perbuat? Apalagi tidak kulihat satu pun dokter kecuali hanya beberapa perawat. Apakah mungkin kebiasaan kesigapan molor dari kepedulian dokter di rumah sakit ini disebabkan oleh kondisi kehadiranku yang hanya mengandalkan kepada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan?
Kepanikan terus menggerutu dalam jiwa dan celoteh bathinku tak pernah diam, ngeyel tersungkur memohon, ya Allah ya Rabbi sang Maha Pencipta Kehidupan apa yang bisa aku perbuat dalam keterbatasanku sebagai manusia kecuali hanya air mata terkuras habis dan bertubi-tubi permohonan doa-doaku tersungkur dan terbentur oleh tebalnya tembok kepasrahan?
Celoteh bathinku tak pernah diam ngeyel tersungkur memohon, ya Allah ya Rabbi sang Maha Pencipta Kehidupan meskipun takdirMu sudah final tapi aku tetap menunggu jawabanMu dari permohonan doa-doaku kepadaMu agar Kamu memang pantas disebut sebagai Maha Pengasih dan Penyayang. Wallahu a'lam bish-shawabi.