JOEHOOGI.COM - Warna kebangsaan Indonesia pada hari ini saling menghujat menebar fitnah. Saling mencurigai menabur kebencian kini telah menjadi trend para anak bangsa sendiri.
Ilustrasinya seperti orang yang meraba gajah dalam kegelapan. Ketika seekor gajah diraba dalam kegelapan, maka siapa yang benar dan siapa yang salah tiada pernah membawa jawaban sebab kegelapan pun tidak pernah membawa terang membuka tabir perihal sesungguhnya apa, siapa dan bagaimana gajah itu.
Dalil-dalil diperadukan seperti menyabung ayam. Realitas persoalan merujuk kepada dalil-dalil yang dicocokologikan dalam perspektif apologia kacamata kuda.
Siapa yang benar dan siapa yang salah ketika orang buta warna dipaksa melihat keindahan aneka warna pelangi? Pelangi yang kaya oleh keragaman warna kenyataannya yang terjadi hanya terdiri dari dua warna: hitam dan putih.
Masihkah kita menganggap paling berkuasa dengan menunjukkan sikap arogan terdepan rasa ingin mau menang sendiri dan rasa ingin mau paling benar sendiri. Rasa tanpa noda dan dosa. Berlagak sok paling tersuci di antara yang maha suci.