JOEHOOGI.COM - Awalnya saya tidak tahu ketokohan anak bangsa bernama Ahok. Tapi bergulirnya waktu demi waktu dari mengalirnya peristiwa demi peristiwa namanya mulai terus semakin membesar membumbung tinggi-tinggi sekali tidak hanya untuk warga Jakarta, tidak hanya untuk masyarakat Indonesia, tapi kepopularannya terus menggerus di mata masyarakat internasional dari mulai negara-negara adikuasa hingga menerobos ke segala penjuru negara-negara berkembang.
Di mana dan kapan saja setiap setia saat nama Ahok menjadi trending topik dari anak-anak sampai orangtua tanpa terkecuali. Betapa realitas sampai hari ini ketokohan anak bangsa bernama Ahok terus menjadi trending topik.
Di kancah dakwah dan media sosial nama Ahok senantiasa disebut-sebut. Di kancah channel televisi dan radio pun nama Ahok juga disebut-sebut.
Di kancah mimbar aksi, diskusi dan bahkan atasnama Agama yang membawa nama Maha Agung Allahu Akbar pun turut dilibatkan dalam pembahasan perihal Ahok.
Tidak berhenti sampai di sini, bahkan sampai aneka karangan bunga dan cahaya lilin pun tumpah ruah turut menjadi saksi kebesaran tokoh bernama Ahok. Fantastic extraordinary.
Meski Ahok sebagai manusia sudah dicari-cari dosa kesalahannya. Sudah di-Almaidah-kan melalui aksi berjilid-jilid. Sudah dirasiskan melalui bullying stigma Aseng dan Kafir. Sudah diintimidasi melalui bullying bertubi-tubi hingga kalah di pilkada. Sudah diadili sampai harus meringkuk di dalam penjara. Tapi realitas sampai hari ini popularitas Ahok malah semakin meroket berkobar-kobar menggelinding pesat bagai bola raksasa tumpah ruah meluber ke mana-mana ke segala penjuru mata angin mengikuti panjang kali lebar luasnya semesta planet Bumi.
Konklusinya, tiada daya untuk membendung popularitas Ahok kecuali memang to be continueted, kecuali to be seriality sebab trend topik sang dragon in jail tampaknya sudah memviral meluber meranah berjilid-jilid ke setiap lini kehidupan dan menjalar berurat berakar hingga bikin pusing kepala saya. Wallahu A'lam Bish-shawabi.