Konon Yusril Ihza Mahendra seorang doctor and professor tapi menyampaikan berita zonder data waton njeplak. Tidak ada peristiwa apa-apa tapi dikemas seolah-olah ada peristiwa apa-apa. Hmm, penyakit apa gerangan yang menjangkiti anak bangsa Indonesia sehingga anak bangsa sekelas doctor and professor menganggap sebuah mimpi sebagai the real truth, dan fiksi sebagai the reality is there.
Jika mau beroposisi berseberangan visi misi kepada kebijakan Jokowi maka tetaplah mengandalkan akal sehat sebagai argumen bernalar. Sebagai akademisi tetap ilmiah tanpa emosi, berpolemik tanpa berapologi, berambisi tanpa agitasi, biarlah mimpi dan fiksi tetap sebagai privasi tanpa dibawa ke ranah publik sebab sikap pembodohan bukanlah pilihan cerdas.
Jika mau beroposisi berseberangan visi misi kepada kebijakan Jokowi maka tetaplah mengandalkan akal sehat sebagai argumen bernalar. Sebagai akademisi tetap ilmiah tanpa emosi, berpolemik tanpa berapologi, berambisi tanpa agitasi, biarlah mimpi dan fiksi tetap sebagai privasi tanpa dibawa ke ranah publik sebab sikap pembodohan bukanlah pilihan cerdas.