JOEHOOGI.COM - Setelah tiga tahun lamanya sejak 2017 Wanda Chaplin alias Papa T Bob yang nama aslinya Erwanda Lukas keluar masuk rumah sakit akibat perjuangannya melawan penyakit diabetes melitus yang dideritanya, kini pada saatnya harus menyerah dan berpulang untuk selamanya dalam perjalanan menuju rumah sakit pada Jum'at 10 Juli 2020. Inna lillahi wa Inna ilaihi raji'un.
Pada generasi 1980 an khususnya untuk para pecinta lagu-lagu mbeling yang berirama balada country, sosok Erwanda Lukas lebih dikenal dengan nama Wanda Chaplin. Tapi sejak tahun 1990-an Wanda Chaplin mengakhiri karier musikus mbelingnya dan mengganti namanya menjadi Papa T Bob sang musisi sekaligus pencipta lagu anak-anak.
Khusus untuk generasi 1990-an sampai sekarang publik tidak tahu kalau Papa T Bob tiada lain Wanda Chaplin. Maklum ketika Erwanda Lukas masih meniti karirnya sebagai Wanda Chaplin, namanya tidak dikenal banyak orang. Hanya khusus minoritas para penikmat lagu-lagu mbeling yang hanya bisa mencerna keseluruhan isi pesan dalam celoteh nadanya yang menyuarakan kritik sosial secara humorik lewat lirik-lirik yang dibawakannya.
Kalaupun ada yang berhasil masuk dalam industri musik tapi biasanya tidak berumur panjang dan tergeser oleh banyak nama musikus kondang yang melantunkan lagu-lagu cengeng. Meskipun demikian bukan berarti tidak ada upaya beberapa produser untuk mengangkat lagu-lagu mbeling ke dapur rekaman.
Kondisi di atas bisa dibuktikan setelah Wanda Chaplin banting stir pada tahun 1990an berganti nama menjadi Papa T Bob, maka kondisinya berubah drastis. Nama sosok musikus Papa T Bob lebih populer di telinga para khayalak di tanah air ketimbang nama sosok musikus Wanda Chaplin.
Tidak hanya musikus Papa T Bob yang berhasil kondang, ternyata nama musikus mbeling Tong Crosbie setelah berganti nama menjadi Obbie Messakh dan sekaligus mengikuti selera pasar yang melantunkan lagu-lagu cengeng, maka nama sosok musikus Obbie Messakh lebih kondang segalanya hingga sampai sekarang ketimbang waktu masih menjajaki karier nama musikus mbelingnya sebagai Tong Crosbie.
Meskipun demikian tidak setiap nama musikus mbeling harus berganti nama. Masih ada nama-nama musikus mbeling tanpa harus mengubah namanya tapi masih tetap eksis sampai sekarang, misalnya Iwan Fals, Franky Sahilatua (alm), Doel Sumbang, Leo Kristi (alm), Gombloh (alm), Harry Roesly (alm), Remy Sylado dan masih banyak yang lain.
Tampaknya kita banyak kehilangan musikus mbeling di tanah air, antara lain: Gombloh (9 Januari 1988), Harry Roesli (11 Desember 2004), Mogi Darusman (18 Juli 2007), Frankie Sahilatua (20 april 2011), Tom Slepe (11 April 2017), Leo Kristie (21 Mei 2017) Mereka satu persatu telah dipanggil Sang Khalik, sementara sampai sekarang belum ada regenerasi yang berani memulai mengikuti jejak nada mbeling mereka.
Selamat jalan Wanda Chaplin pada usiamu yang mau beranjak 60 tahun. Sajian lagu-lagu akustik balada mbeling Wanda Chaplin tampaknya masih tertata rapi dan tetap masih menjadi koleksi saya. Semoga kehadiran lagu-lagu akustik balada mbeling Wanda Chaplin dapat menambah khazanah di blantika musik di Indonesia yang selama ini belum banyak kita ketahui.
Akhirulkalam, sebagai penutup saya akan mempresentasikan kembali lagu akustik baladanya Wanda Chaplin berjudul Cinta Huru-Hara yang dirilis pada tahun 1982 melalui kanal Youtube saya. Selamat menyaksikan.